Kasih sayang adalah perasaan yang lahir dari cinta kasih dan diberikan dengan penuh kesadaran tanpa keterikatan
Kapan Semua itu akan lahir ?
Ada lima aspek kepribadian manusia, yaitu :
(1) Intelek atau kecerdasan, memungkinkan manusia menganalisa dan menentukan apa yang benar dan apa yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang palsu dan mana yang sejati,
(2) Fisik, semua mahluk terbentuk dari unsur fisik yang sama. Fisik sebagai aspek kepribadian yang dimaksud di sini adalah pengembangan kebiasaan memimpin dan mengendalikan hasrat. Kesanggupan menolong, kecakapan sosial, kemampuan etika, semuanya terkait dengan jasmani yang berhubungan dengan nilai kebajikan dan tindakan yang baik,
(3) Emosi, tingkat emosi menggambarkan penggunaan panca indera secara benar. Emosi hendaknya dipahami dan dikendalikan agar menjadi alat yang berguna bagi kesejahteraan hidup individu dan masyarakat. Bila seseorang mengalami keseimbangan emosi maka ia memperoleh kedamaian,
(4) Psikis atau kejiwaan adalah aspek kepribadian manusia yang paling sulit dilukiskan, karena merupakan kualitas diri kita yang menjadi sumber kasih. Kasih bukanlah emosi. Kasih adalah energi yang memancar dari diri kita kepada orang lain atau makhluk di sekitar kita. Kasih tidak berkaitan dengan emosi. Kasih adalah nilai kemanusian yang mulia dalam hidup,
(5) Spiritual, dalam spiritualitas, seseorang menghayati kesatuan yang mendasar dan kemanunggalan segala ciptaan. Kita mempunyai hubungan langsung dengan segala sesuatu di alam semesta ini : udara, air, api, tanah, angkasa, dan kombinasi semuanya itu. Bila kita menyadari kenyataan dasar ini, hasilnya ialah nilai tanpa kekerasan. Dari semua inilah lahirnya cinta kasih dan kasih sayang.
Bagaimana hal tersebut (Cinta kasih dan kasih sayang) dikorelasikan dengan fenomena (kejadian) saat ini ?
Semua agama yang ada mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berpikir, berucap dan berbuat yang baik dan benar, tidak ada satu agama apapun yang mengajarkan kekerasan, kebencian dan kemunafikan. Setiap agama pada dasarnya mengajarkan prinsip-prinsip kebenaran , kebajikan , kedamaian , kasih sayang dan tanpa kekerasan dengan tujuan agar umatnya mendapatkan kebahagiaan baik sebagai mahluk individu maupun sosial, jasmani dan rohani.
Melihat kondisi kehidupan berbangsa – bernegara sekarang ini, sungguh kita semua merasa prihatin. Banyak diantara kita, saudara-saudari kita yang menjalani hidup dalam keresahan, kegelisahan dan dihantui kecemasan serta suasana yang tidak menentu. Apakah penyebab semua ini ? Penyebabnya adalah kekuasaan, nafsu – keinginan yang tiada batasnya, sifat mementingkan diri sendiri, kemarahan dan kebencian, dan keserakahan.
Jadi musuh itu tidak ada di luar diri kita tapi ada dalam diri manusia, inilah yang harus di renungkan secara mendalam untuk meraih kedamaian! Atas dasar suatu kedamaian pula lahir sebuah organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa yang juga membawa misi kedamaian untuk dunia. Mungkinkah misi itu akan tercapai? Tidak! Apabila masing-masing Negara di dunia ini belum bisa mewujudkan kedamaian di negaranya masing-masing. Bisakah suatu Negara bisa mewujudkan kedamaian ? Tidak pula! apabila tiap-tiap satuan masyarakat atau golongan tidak terwujud suatu kedamaian. Bisakah suatu masyarakat tersebut mewujudkan kedamaian? Jawabannyapun tidak!apabila dalam satuan masyarakat kecil yaitu keluarga belum bisa mewujudkan kedamaian.
Jadi kesimpulannya ialah makna cinta kasih dan kasih sayang itu ternyata amat luas bukan saja hanya perasaan suka antara sepasang kekasih tetapi juga perasaan welas asih, antara saudara, teman, dan antar sesama mahluk ciptaan Tuhan. Saya yakin dunia ini akan terasa indah dan damai jika seluruh umat manusia mempunyai perasaan cinta kasih, kasih sayang dan menyadari bahwa sesungguhnya kita semua adalah bersaudara.
Cinta Kasih dan Kasih Sayang
Lingkungan dan Kebudayaan
Lingkungan tidak sebataslingkungan fisikalnya, tetapi melintas batas-batas keragaman pengalaman dan penampilan manusia (different of human experience and performance). Sedangkan keseluruhan pengalaman dan penampilan manusia ftu dikemas ke dalam apa yang disebut kebudayaan, yaitu suatu keseluruhan pengalaman hasil belajar sebagai suatu atribut yang esensial bagi makhluk manusia. Kebudayaan sebagai karakteristik yang membuat manusia |mampu misalnya mengadaptasi panasnya gurun pasir dan dinginnya padang tundra; mampu mengolah bentangan-[bentangan Iahan untuk sejumlah kebutuhan, dan mampu pula membangun suatu sistem kehidupan di perkotaan, serta mampu pula mendorong manusia untuk melakukan perjalanan ke luar angkasa, dan memberikan juga kemampuan kepada manusia ituk melakukan eksplorasi di lautan yang dalam. Lebih jauh lagi, manusia dengan atribut kebudayaan itu, ia mampu juga berinteraksi dengan dunia di sekelilingnya. Ekologi (ecology, oikos : rumah, logos : studi, ilmu) adaiah studi tentang relasi antara dunia hayati, terutama tumbuh-j tumbuhan dan dunia binatang, dengan lingkungan fisikalnya (physical-setting). Suatu deskripsi mengenai situasi di manai jaringan-kerja (frame-work) yang kompleks dari bentuk-bentuk relasi tadi merupakan suatu keseluruhan fungsi yang ada di alam ini; keseluruhan situasi dan proses yang terjadi semacam ini, disebut suatu ecosystem. Ada konsep lain yang disebut ekologi-kebudayaan, atau cultural-ecology, kajian ini tertarik pada kerjasama antara dua kekuatan, yaitu di satu pibak pola-pola aktivitas manusia (paterns of human activity) dan di lain pihak lingkungan (environment) di mana keduanya berada dan menyelenggarakan interaksinya. Pada awalnya lingkungan atau environment diartikan sebatas kemasan atau konflgurasi fenomena fisikal semata-mata, namun kemudian diperluas menjadi suatu keseluruhan yang mencakup semua kekuatan yang ada di dunia ini yang berinteraksi dengan segenap unsur kehidupan. Lingkungan atau environment itu didefinisikan juga sebagai kumpulan dari semua kondisi eksternal beserta akibat-akibamya yang berpengaruh terhadap kehidupan dan perkembangan organisma.
Manusia dan Cinta Kasih
my story
tanpa terasa tiga tahun telah berlalu. tiga tahun melewati masa-masa sekolah menengah atas(SMA), dimana saat-saatnya puncak kenakalan remaja. membolos pelajaran, tidak masuk sekolah, ribut dengan kakak/adik kelas, membuat suasana berisik, dll. tetapi justru saat-saat itulah yang membuat rindu, menjadi kenangan manis yang tak terlupakan.
Setelah ku jalani, ternyata tak semudah yang ku pikirkan. Aku pun seringkali merasa tak sanggup, tetapi aku terus berusaha sampai aku mengerti. Meskiupun seringkali juga aku medapatkan hasil yang kurang memuaskan ataupun mengecewakan, seringkali membuatku merasa putus asa, hingga aku pun meneteskan air mata karna kegagalanku memeperoleh hasil yang baik, hasil yang memuaskan.
Disaat aku merasa putus asa, aku slalu berdoa dan meminta petunjuk kepada Tuhan, karna aku yakin dan percaya kalau Tuhan pasti meberikan jalan yang terbaik bagi setiap umatNya dan Tuhan tidak akan memberikan ujian yang tidak bisa dilalui oleh umatNya.
Aku pun percaya kalau Tuhan pasti punya rencana indah kepadaku, disetiap kesulitan ataupun kegagalan yang ku alami saat ini.
Kerusakan Lingkungan
Salah satu masalah kerusakan lingkungan adalah degradasi lahan yang besar, yang apabila tidak
ditanggulangi secara cepat dan tepat akan menjadi lahan kritis sampai akhirnya menjadi gurun.
Lahan kritis umumnya banyak terjadi di dalam daerah aliran sungai (DAS) di seluruh Indonesia.
Penyebab utama meluasnya lahan kritis adalah adanya :
1. tekanan dan pertambahan penduduk,
2. luas areal pertanian yang tidak sesuai, perladangan berpindah,
3. pengelolaan hutan yang tidak baik dan penebangan illegal,
4. pembakaran hutan dan lahan yang tidak terkendali,
5. ekploitasi bahan tambang.
Meluasnya lahan kritis membuat penduduk yang tinggal di daerah tersebut relatif miskin, tingkat
populasi sangat padat, luasan lahan yang dimiliki bertambah sempit, kesempatan kerja sangat
terbatas, dan lingkungan hidup mengalami kerusakan/degradasi.
a. Menurut Statistik Indonesia, pertambahan penduduk Indonesia
meningkat cepat dari tahun ke tahun.
Bertambahnya penduduk meningkatkan kebutuhan pangan dan lapangan kerja serta meningkatkan eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran yang akhirnya mengakibatkan terjadikan
kerusakan lingkungan.
b. Untuk meningkatkan produksi pangan, sekaligus membuka lapangan kerja, khususnya di daerah
pedesaan, Namun perluasan areal pertanian di daerah banyak yang secara geografis tidak layak untuk
tanaman pertanian, misalnya terdapat pada lereng dengan kemiringan yang tajam, bahkan dengan
merusak areal hutan.
Sungguh ironis, program ekstensifikasi lahan pertanian, khususnya di luar Pulau Jawa, disebabkan
lahan pertanian yang subur dan sesuai secara geografis di Jawa beralih fungsi menjadi kawasan
industri dan pemukiman.
c. Pengelolaan hutan Indonesia perlu dilakukan secara profesional dan terencana sehingga hutan
dapat dimanfaatkan secara optimal, tanpa mengurangi kemampuan hutannya memberikan manfaat
berkelanjutan bagi masyarakat lokal, nasional, regional, dan internasional. Sistem pengusahaan
hutan yang ada telah menimbulkan berbagai masalah di beberapa daerah yang berdampak pada
degradasi hutan.
Penebangan ilegal juga semakin merajalela karena kebutuhan kayu untuk industri tidak bisa
dipenuhi dari penebangan legal. Kekurangan
tersebut dipenuhi dari penebangan kayu ilegal atau penebangan berlebih yang dilakukan oleh pemilik HPH.
Masih banyak sekali penyebab-penyebab kerusakan lingkungan yang di akibatkan oleh perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab. Beberapa diantaranya seperti yang telah saya beritahukan di atas. Semua kembali pada kesadaran diri masing-masing, untuk menjaga dan melestarikan lingkungan ini.